
edisi terjemah-takatul hizb
edisi arab-takatul hizb
Sejak abad XIII Hijriah atau XIX Masehi, telah berdiri berbagai gerakan yang bertujuan untuk membangkitkan umat Islam. Upaya-upaya tersebut sejauh ini belum meraih keber-hasilan, sekalipun meninggalkan pengaruh yang cukup berarti bagi generasi yang datang sesudahnya untuk mengulangi upayanya sekali lagi.
Pengamat yang mencermati dengan seksama atas
upaya-upaya tersebut, yakni mereka yang mengkaji gerakan-gerakan yang
berupaya mewujudkan kebangkitan akan mendapati bahwa penyebab utama
kegagalan seluruh upaya itu ditinjau dari aspek keorganisasian dapat
dikembalikan kepada empat hal, yaitu:
- Gerakan-gerakan tersebut berdiri di atas dasar fikrah (pemikiran) yang masih umum tanpa batasan yang jelas, sehingga muncul kekaburan atau pembiasan. Lebih dari itu, fikrah tersebut tidak cemerlang, tidak jernih, dan tidak murni.
- Gerakan-gerakan tersebut tidak mengetahui thariqah (metode) bagi penerapan fikrahnya. Bahkan fikrahnya diterapkan dengan cara-cara yang menunjukkan ketidak-siapan gerakan tersebut dan penuh dengan kesimpang-siuran. Lebih dari itu, thariqah gerakan-gerakan tersebut telah diliputi kekaburan dan ketidakjelasan.
- Gerakan-gerakan tersebut bertumpu kepada orang-orang yang belum sepenuhnya mempunyai kesadaran yang benar. Mereka pun belum mempunyai niat yang benar. Bahkan mereka hanyalah orang-orang yang berbekal keinginan dan semangat belaka.
- Orang-orang yang menjalankan tugas gerakan-gerakan tersebut tidak mempunyai ikatan yang benar. Ikatan yang ada hanya struktur organisasi itu sendiri, disertai dengan sejumlah deskripsi mengenai tugas-tugas organisasi, dan sejumlah slogan-slogan organisasi.
Karena itu, wajarlah jika kelompok-kelompok
tersebut bergerak hanya sebatas bekal kesungguhan dan semangat yang
dimiliki sampai bekal itu habis. Kemudian aktivitasnya berhenti dan
akhirnya lenyap. Setelah itu berdiri gerakan-gerakan lain dengan
orang-orang yang berlainan pula. Mereka pun bergerak seperti orang-orang
sebelumnya, sampai akhirnya pada batas tertentu mereka kehabisan bekal
semangat dan kesungguhan yang mereka miliki. Demikianlah hal ini terjadi
berulang-ulang.
Sejak abad XIII Hijriah atau XIX Masehi, telah
berdiri berbagai gerakan yang bertujuan untuk membangkitkan umat Islam.
Upaya-upaya tersebut sejauh ini belum meraih keber-hasilan, sekalipun
meninggalkan pengaruh yang cukup berarti bagi generasi yang datang
sesudahnya untuk mengulangi upayanya sekali lagi.
0 komentar:
Posting Komentar