×

Selasa, 31 Januari 2017

Siti Aisyah Pendiri Sekolah Bela Allah tidak mengakui Nabi Muhammad dan Mencela Ulama

INDEKS – Seorang wanita paruh baya, Siti Aisyah diduga telah mengajarkan aliran sesat dan tidak sesuai dengan syariat Islam. Siti Aisyah telah diamankan dan diantar ke kantor polisi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin, (30/01/2017)
“Siti Aisyah diduga telah mengajarkan aliran sesat pada sebuah yayasan pribadi miliknya bernama Sekolah Bela Allah (SBA) dan Rumah Mengenal Alquran (RMA). Makanya MUI Provinsi Nusa Tenggara Barat melaporkan SA ke Polda NTB,” ujar Saiful Muslim, Ketua MUI NTB.
Saiful Muslim mengatakan, dia mendapat laporan dari masyarakat bahwa yang bersangkutan tidak mengakui Nabi Muhammad dan mencela ulama-ulama. Penyebab sesatnya ajaran yang dibawa oleh Siti Aisyah adalah ingkar sunah, atau tidak percaya kepada Hadits Nabi Muhammad. Dalam ajarannya, Siti Aisyah hanya berpatokan pada Alquran semata.
“Meskipun hanya berpatokan pada Alquran, namun dia tidak ahli dalam membaca Alquran dan hanya membaca terjemahan Alquran saja dalam ajarannya. Kalau dia sudah tidak percaya Nabi Muhammad, berarti dia ingkar sunah dan berarti dia sudah sesat. Dan kalau dia mau selamat berarti dia harus bersyahadat lagi,” tegas Saiful.
Sementara itu, Ahmad Zakaria Ejis, salah seorang warga mengaku menemukan banyak keanehan saat mengunjungi tempat yang dimiliki oleh Siti Aisyah tersebut. Zakaria mengunjungi rumah tersebut bertujuan untuk mengonfirmasi terkait brosur yang disebarkan oleh pihak ‘Rumah Mengenal Al-Qur’an’. Salah satu isi brosur tersebut menyatakan bahwa hadist Bukhari Muslim adalah ‘hoax’
“Ada banyak keanehan saat mengunjungi rumah itu, dia tidak percaya sama hadits, bacaan Al-Qur’an sampai salam nya juga beda. Dia bilang hadits Nabi yang asli itu di Surat Muhammad di dalam Al-Qur’an. Itu adalah perkataan Nabi yang asli. Dia menilai kalau hadist riwayat Bukhari Muslim itu ‘hoax’,”ujar Ahmad Zakaria Ejis.
Zakaria menambahkan, pada saat Aisyah diberikan pertanyaan ia tidak memberi jawaban. Malah menuduh Zakaria tengah melakukan penyerangan terhadapnya.“Mereka juga tidak baca Al-Qur’an dalam bahasa Arab, cuma baca terjemahan bahasa Indonesianya saja. Saat sudah sampai rumah baru saya inget, kenapa saya ndak tes dia baca Al-Qur’an,” katanya.
Terkait dugaan aliran sesat tersebut, Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) Polda NTB, Kombes Pol Benny Basyir mengatakan, saat ini pihaknya masih memeriksa Siti Aisyah. Pihak kepolisian tengah menggali keterangan yang bersangkutan terkait motif dan tujuan dugaan aliran sesat itu.
“Keterangan sementara yang diperoleh, Siti Aisyah hanya menyebarkan selebaran dan pengumuman tentang lembaga yang dibuatnya. Lembaga itu sudah dibukanya selama tiga bulan terakhir. Sampai saat ini kami masih mengintrogasi yang bersangkutan. Kami masih mendalami lagi, dan meminta keterangan karena baru hari ini masuk laporannya,” ucap Benny, Senin, (30/01/2017) di Mapolda NTB.
Rumah yang dinamai ‘Rumah Mengenal Al-Qur’an’ yang diduga menjadi penyebar aliran sesat yang terletak di Kelurahan Pagesangan Timur kini sedang ditertibkan oleh aparat gabungan Satpol PP dan Kepolisian.
Sementara itu Pemprov NTB meminta aparat kepolisian dan OPD terkait untuk menindak tegas pengelola “Rumah Mengenal Al-Qur’an” di Pagesangan Timur Kota Mataram yang diduga menyebarkan aliran sesat. Pihak terkait seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri (Bakesbangpoldagri) diminta bersinergi untuk menyelidiki lebih lanjut dugaan penyebaran aliran sesat tersebut.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB ini mengatakan, Pemprov sangat menyayangkan dugaan penyebaran aliran sesar ini. Di saat kini tengah bangkitnya semangat beribadah keagamaan umat Islam, ada dugaan penyebaran aliran sesat seperti ini.

sumber:http://independenekspos.com/blog/2017/01/30/siti-aisyah-pendiri-sekolah-bela-allah-tidak-mengakui-nabi-muhammad-dan-mencela-ulama/

0 komentar:

Posting Komentar

 
×
Judul