MEMAKNAI NUZULUL
QURAN
Oleh: Asep Kurniawan, S.Pd
DOWNLOAD edisi PDFnya disini>>
Salah satu diantara sekian banyak keutamaan Ramadhan
adalah bahwa pada bula Ramadhan
al-Quran diturunkan. Allah Swt berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ
هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ
Bulan Ramadhan adalan (bulan)
yang di dalamnya diturunkan al Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu. (TQS.
Al-Baqarah [2]: 185)
Al-Quran diturunkan bertepatan dengan malam 17 Ramadhan. Hampir seluruh
kaum muslimin pada malam tersebut memperingatinya dengan membahas sejarah
nuzulul Quran termasuk keutamaan keutamaan malam nuzulul Quran.
Al-Quran merupakan Firman Allah Swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw., melalui wahyu yang dibawa oleh malaikat Jibril, baik lafadzh maupun
maknanya; membacanya merupakan ibadah, sekaligus merupakan mukjizat yang sampai
kepada kita secara mutawatir. Allah Swt berfirman:
tidak datang kepadanya (Al Quran) kebatilan baik
dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb yang Maha
Bijaksana lagi Maha Terpuji. (TQS. al-Fushilat [41]: 42)
Al-Quran adalah kitab yang dijaga dengan penjagaan Allah sendiri.
Allah Swt berfirman:
Sesungguhnya Kami-lah yang
menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya. (TQS. al-Hijr [15]: 9)
Al-Quran adalah kitab
yang mampu menghidupkan jiwa dan menentramkan hati. Dengan izin Tuhan mereka,
al-Quran bisa mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya;
yaitu jalan Dzat yang Maha Perkasa lagi Terpuji. Siapa saja yang berkata dengan menggunakan
al-Quran, pasti akan terpercaya. Siapa saja yang mengamalkannya,
pasti akan beruntung. Siapa saja yang memutuskan hukum
dengannya, pasti akan adil. Dan siapa
saja yang mendakwahkannya, pasti akan mendapatkan hidayah ke jalan yang lurus.
Al-Quran diturunkan oleh Allah Swt bertujuan sebagai petunjuk hidup bagi
manusia dan penjelasan atas petunjuk itu. Allah Swt berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ
هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ
Bulan Ramadhan adalan (bulan)
yang di dalamnya diturunkan al Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu. (TQS.
Al-Baqarah [2]: 185)
diturunkannnya al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia tentu saja merupakan
perkara yang sangat penting dlam rangka mengatur kehidupan manusia agar manusia
dapat berjalan dimuka bumi dengan baik, terarah, dan terhindar dari kebinasaan.
Sungguh sangat relevan jika manusia sepenuhnya berpegang teguh terhadap
al-Quran dalam menjalani kehidupan, baik dalam aspek pribadi, keluarga,
masyarakan, maupun negara. Kesemua itu harus diatur sepenuhnya dengan Al-Quran.
Mengapa harus demikian?
Manusia merupakan makhluk Allah Swt yang telah Allah ciptakan dengan
potensi hidup berupa naluri-naluri dan kebutuhan jasmani. Dalam rangka memenuhi
hasrat naluri dan kebutuhan jasmani maka manusia membutuhkan aturan agar
pemenuhannya dapat berjalan dengan baik. Allah lah yang telah menciptakan
manusia dan alam semesta, maka tentu saja hanya Allah lah yang mengetahui apa
yang dibutuhkan oleh manusia untuk menjalani kehidupan di dunia. Untuk itulah
Al-Quran diturunkan sebagai pedoman hidup bagi manusia.
Sebaliknya jika manusia mencoba membuat aturan, undang-undang, dan hukum
sendiri berdasarkan akal (hawa nafsu) manusia maka yang akan terjadi adalah
kekacauan, ketidak stabilan, kerusakan, kedzaliman, ketidak adilan, dll. Allah
Swt berfirman:
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang
benar). (TQS. Ar-Ruum
[30]: 41)
Ini merupak poin penting yang semestinya kita perhatikan dalam memaknai
malam Nuzulul Quran.
Menjalankan dan menerapakan seluruh aturan Allah yang tertera di dalam
Al-Quran merupakan kewajiban setiap muslim tanpa lagi memandang waktu, situasi,
kondisi, tempat, dll. Tidak ada alasan bagi seorang muslim untuk tidak terikat
dengan syariah Allah Swt. Allah Swt berfirman:
Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu
syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan
janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak Mengetahui. (TQS. al-Jatsiyyah [45]: 18)
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu (syariah)
dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa, (TQS. ali Imran [3]: 133)
Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila
mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di
antara mereka[1045] ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh".
dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung. Dan barang siapa yang taat kepada
Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, Maka mereka
adalah orang- orang yang mendapat kemenangan. (TQS. An-Nuur [24]: 51-52)
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan
tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya Telah
menetapkan suatu ketetapan (aturan), akan ada bagi mereka pilihan (yang lain)
tentang urusan mereka. dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya Maka
sungguhlah dia Telah sesat, sesat yang nyata. (TQS. Al-Ahzab [33]: 36)
Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak
beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka
perselisihkan, Kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (TQS. Anniisa [4]: 65)
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan. (TQS.
At Tahrim [66]: 6)
Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari
surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka
jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut
petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa
berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang
sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan
buta". Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, Mengapa Engkau menghimpunkan Aku
dalam keadaan buta, padahal Aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" Allah
berfirman: "Demikianlah, Telah datang kepadamu ayat-ayat kami, Maka kamu
melupakannya, dan begitu (pula) pada hari Ini kamupun dilupakan". (TQS. Tahaa [20]: 123-126)
Nuzulul Quran (turunnya Al-Quran) merupakan awal titik balik perubahan
kehidupan manusia dari kehidupan jahiliyah yang dikungkung oleh sistem aturan
thagut buatan manusia menuju kehidupan yang mulia yang diatur dengan syariah
Allah Swt. Nuzulul Quran pula merupakan tonggak awal munculnya peradaban baru
manusia yang mulia, suatu peradaban yang mampu memanusiakan manusia, yakni
peradaban Islam yang dilandasi dengan aqidah Islam dan diatur dengan aturan
dari Dzat yang Maha Sempurna yakni Allah Swt., di dalam sistem pemerintahan
Islam yakni Khilafah Islamiyyah yang mampu bertahan kurang lebih 14 abad
lamanya dan mampu menguasai 2/3 dunia dengan menebar rahmat bagi setiap wilayah
yang tersentuh oleh kekhilafahan islam. Maka benarlah firman Allah Swt:
Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam. (TQS. Al-Anbiya [21]: 107)
Al-Quran telah mampu meletakkan sendi-sendi peradaban manusia yang mulia, menjadi
dasar perkembangan kemajuan IPTEK, Ilmu kedokteran, pendidikan, dll karena
memang islam mampu dipahami oleh logika nalar yang sehat.
Dengan berpegang teguh pada Al-Quran, umat islam pernah menjadi umat
terbaik selama 14 abad sepanjang sejarah peradaban manusia. Bahkan tidak ada
satu bangsa pun yang mampu menandinginya. Maka benarlah firman Allah Swt:
Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara
mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
(TQS. ali Imaran [3]: 110)
Al-Quran akan mampu menjadikan umat islam sebagai umat terbaik yang mampu
mengungguli bangsa-bangsa lain manakala al-Quran benar-benar diterapkan dan
dijalankan sepenuhnya dalam kehidupan melalui peranan Khilafah Islamiyyah yang
akan menjaga penerapan al-Quran dari penyelewengan.
Maka sangat bisa dipahami jika saat ini kondisi umat islam jauh dari
kemuliaan, tidak punya kekuatan, dan tercerai berai. Bahkan saat Allah, RasulNya
dan al-Quran dihina dan dilecehkan tidak ada yang mampu mencegahnya padahal
umat islam ada dalam jumlah yang besar. Kondisi seperti ini terjadi karena saat
ini umat islam tidak lagi menjadikan al-Quran sebagai pedoman hidup, rujukan,
undang-undang, dan sistem kehidupan.
Wahai kaum muslimin, sudah lebih dari cukup kita hidup dalam kondisi jauh
dari penerapan Al-Quran, kosong dari keKhilafahan yang akan menerapkan al-Quran
secara totalitas. Sudah saatnya kita kembali kepada Al-Quran dengan menegakkan
kembali KHILAFAH ISLAMIYYAH yang akan menerapkan al-Quran secara totalitas dan
menjaga penerapannya dengan baik serta melindungi kemuliaan umat islam.
Inilah secuil tulisan dalam memaknai Nuzulul Quran. Semoga Allah Swt membri
hidayah kepada kita semua untuk mencointai al-Quran dan berusaha untuk
mewujudkan penerapan al-Quran secara totalitas di bawha naungan Khilafah
Islamiyyah. Aamiin. []
0 komentar:
Posting Komentar